Belajar Sejarah Di Museum Sangiran

Mengisi liburan sekolah dengan mengunjungi museum memang kaya manfaat. Selain berlibur juga tetap bisa sambil belajar. Terlebih jika kita mengunjungi museum purbakala Sangiran di Kabupaten Sragen Jawa Tengah. Dari terminal Tirtonadi Solo, anda bisa ke arah utara (Jalur Solo – Purwodadi) sekitar 16 km, sampai di Kalijambe. Dari jalan raya ini anda harus masuk lagi sekitar 3 km. Jalanan sudah beraspal dan lebar, karena museum ini sudah ditetapkan sebagai museum bertaraf internasional.

Pintu gerbang museumpun juga kelihatan bagus. Dengan patung gading gajah di kedua sisinya. Dengan tiket masuk sebesar Rp. 3.000,- kita bisa melihat kerangka manusia purba dan benda-benda purbakala lainnya. Di pintu gerbang museum juga terdapat kantor pusat informasi pengunjung. Semuanya bersih dan rapi.

Selanjutnya, patung kepala manusia purba yang ada di tengah persimpangan jalan menjadi magnet tersendiri. Kita bisa berfoto-foto ria di sini.

Bukan itu saja, di sini kita akan melihat gundukan tanah yang merupakan lahar Gunung Lawu Purba sebelum masuk ke dalam ruang pamer museum. Sepintas ruang pamer museum Sangiran terdiri dari 3 ruangan, yakni Ruang Pamer I (kekayaan Sangiran), Ruang Pamer II (langkah-langkah kemanusiaan), dan Ruang Pamer III (masa keemasan homo erectus 500.000 tahun lalu). Ketiga Ruang pamer tersebut sudah dilengkapi dengan pendingin ruangan, dan juga audio video yang menerangkan bagian-bagian dari ruang pamer (ada 2 pilihan bahasa, Inggris dan Indonesia).

Berikut foto-fotonya :

Berkeliling di museum ini, tanpa guide pun tidak masalah. Karena semua audio video yang ada di setiap ruangan cukup memberikan penjelasan tentang apa saja yang ada di ruang pamer tersebut. Bahkan banyak sekali benda-benda purbakala yang dipajang tanpa dinding kaca sehingga kita bisa menyentuh benda-benda bersejarah tersebut. Apa tidak beresiko? Tenang, museum ini juga dilengkapi camera CCTV untuk menjaga keberadaan dan keamanan benda-benda purbakala tersebut.

Sebelum pulang, seperti biasa kita harus membeli cindera mata. Tapi apa ada, inikan di museum purbakala? Jangan kuatir, ada banyak pernak-pernik unik dari bahan batu dijajakan di sini. Siapa tahu batunya juga bagian dari benda purba (fosil apa gitu).

Satu lagi tempat yang harus kita kunjungi adalah Menara Pandang Sangiran. Lokasinya tak jauh dari museum Sangiran. Di sana terdapat sebuah menara yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan riset, mini studio, wisma tamu, dan balai pertemuan. Yang unik, balai pertemuan tersebut berbentuk rumah joglo dengan pengerat tumpang telu yang indah. Berikut foto-fotonya :

Bagaimana? Bagus bukan? Siapa bilang mengunjungi museum tidak menarik?

Categories: Wisata | Tag: | Tinggalkan komentar

Candi Sukuh ( Candi Saru, Misteri Piramida Terpotong, dan Arca Tanpa Kepala)

 

Candi adalah bangunan keagamaan (tempat ibadah) peninggalan purbakala. Meskipun peninggalan purbakala, namun candi memiliki struktur bangunan yang kokoh dengan detail-detail yang rumit dan menarik. Salah satunya yakni Candi Sukuh yang berada di desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.

Dibandingkan dengan candi-candi yang lain di Jawa Tengah, Candi Sukuh bisa dibilang “paling berbeda“. Justru karena perbedaan itulah candi ini menjadi menarik dan unik. Candi Sukuh acap kali di bilang Candi Saru, karena adanya lingga dan yoni yang notabene melambangkan seksualitas. Candi Sukuh juga memiliki struktur bangunan yang unik, yakni seperti piramida yang terpotong bagian puncaknya. Tak salah jika hal tersebut memunculkan beragam teori.  Bentuk bangunan tsb lebih mirip dengan peninggalan suku Maya di Meksiko, atau budaya Inca di Peru.

Keerotisan candi ini bisa kita lihat begitu kita memasuki areal candi. Selepas pintu masuk, kita akan menjumpai bangunan berupa gapura yang tinggi dengan tangga di bagian tengahnya. Saat ini, gapura tersebut diberi pagar sehingga pengunjung tidak bisa melintasinya. Lantas kenapa harus dipagar?

Setelah kita mendekat, barulah kita akan tahu. Ternyata di lantai gapura tersebut terdapat sebuah ornamen erotis yang menggambarkan kelamin pria dan wanita bertemu. Berikutnya kita akan melewati gapura yang sudah tidak utuh lagi.  Di bagian kanan candi terdapat deretan batu yang memiliki relief-relief menarik.

Atau beberapa arca tanpa kepala di bagian kiri candi, juga begitu menyita perhatian kita. Kebanyakan arca tersebut berbentuk manusia yang memiliki sayap seperti burung.

Nah, tibakah kita pada candi utama yang berbentuk seperti piramida terpotong tadi. Di bagian kiri dan kanan pintu masuk terdapat semacam panggung kecil yang terbuat dari batu. Sedang di depan pintu masuk terdapat arca kura-kura raksasa.

Yang menarik dari panggung tsb adalah yang di sebelah kanan candi. Di sana terdapat sebuah relief berbentuk ladam kuda dengan 2 orang di dalamnya. Konon itu menggambarkan sebuah rahim perempuan yang bisa melahirkan 2 sifat manusia (sifat baik dan buruk).

Bangunan induk candi yang mirip piramida terpotong bagian puncaknya ini memiliki pintu masuk di bagian tengahnya. Tiba di puncak, terdapat sebuah altar batu andesit berbentuk bujur sangkar. Dari sini kita bisa melihat ke segala arah di areal candi sukuh.

Sebelum pulang, masih ada sebuah batu penuh dengan relief indah di sebelah kiri candi.

Itulah candi Sukuh dengan segala keunikannya. Tentu saja anda juga bisa turut merasakan dan menikmati keunikannya jika anda berkunjung ke sana.

Categories: Wisata | 1 Komentar

“Grojogan Sewu” Tawangmangu…

Menghilangkan kepenatan dengan berlibur bersama keluarga di akhir pekan memang sangat mengasyikkan. Terlebih jika tujuan berlibur kita jauh dari hiruk pikuk kota yang setiap hari kita nikmati. Tak salah jika daerah pegunungan menjadi pilihan anda. Salah satunya adalah Tawangmangu.

Tawangmangu sendiri merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.  Lokasinya yang berada di lereng Gunung Lawu menjadikan Tawangmangu berhawa sejuk dengan curah hujan yang tinggi. Tawangmangu juga identik dengan Grojogan Sewu.

Untuk bisa menyaksikan keindahan air terjun Grojogan Sewu ini, kita harus menuruni beberapa anak tangga yang terbuat dari butu. Udara yang sejuk dengan pohon-pohon pinus yang rindang adalah pemandangan yang bisa kita saksikan disepanjang jalan.

Karena memiliki curah hujan yang cukup tinggi, kawasan wisata seluas lebih kurang 20 ha ini sering diguyur hujan. Hal itu menyebabkan jalanan yang kita lalui licin. Jadi anda perlu berhati-hati saat menuruni anak tangga. Setelah melewati jembatan kecil, maka anda bisa mendengar suara gemuruh dari air terjun.

Di beberapa tepi jalan juga banyak kios-kios yang menawarkan kuliner khas Tawangmangu yakni sate kelinci. Dengan harga terjangkau anda bisa menikmati hidangan yang super lezat ini di atas tikar yang disediakan para pedagang. Hingga sampailah kita di air terjun Grojogan Sewu. Di sini kita bisa melupakan kebisingan dan panasnya suhu di kota yang selama beberapa pekan kita nikmati. Polusi udara ala kota juga bisa kita tinggalkan sejenak untuk menikmati keindahan alam yang luar biasa.

Selain air terjun setinggi 81 meter, di areal ini juga terdapat beberapa kegiatan yang bisa memacu adrenalin. Salah satunya flying fox yang melintasi sungai di bawah air terjun. Tepat di depan air terjun terdapat sebuah jembatan yang di bawahnya mengalir air jernih dan dingin diantara bongkahan-bongkahan batu.

Atau jika anda membawa buah hati anda, anda bisa mengajak buah hati anda berenang di areal kolam renang anak tak jauh dari air terjun. Sudah pasti airnya dingin seperti air es. Hehehehehehe.

Puas bermain-main dan foto-foto narsis di air terjun, saatnya pulang. Jalanan yang kita lewati bukan jalan saat kita masuk. Tapi tetep saja harus menaiki beberapa anak tangga batu. Oya, hati-hati dengan barang bawaan anda yah! Karena di obyek wisata ini banyak sekali monyet-monyet nakal yang sering merebut barang (biasanya makanan) yang kita bawa.

Dan ternyata, di atas pintu keluar terdapat sebuang plang yang cukup mencengangkan kita.

Selamat anda telah turun dan menaiki 1.250 anak tangga semoga tambah sehat dan sukses” Alamaaak banyak sekali anak tangganya? Pantesan saja perut yang tadinya kenyang dengan seporsi lontong sate kelinci jadi lapar lagi.  Sebelum anda pulang, anda juga bisa menaiki kuda berkeliling areal wisata sini. Jangan lupa membeli oleh-oleh buat teman-teman da keluarga.

Di Tawangmangu banyak sekali pedagang yang menjual aneka buah dan sayuran yang masih segar seperti strobery, manggis, kool, kembang kool, wortel, lobak dlsb. Atau aneka olahan berbahan ubi seperti keripik ubi (putih, kuning, ungu), walangan, kripik tahu dlsb. Atau benda-benda seperti kaos, blangkon juga ada. Murah meriah deh.

 

Categories: Wisata | Tinggalkan komentar

Borobudur (Maha Karya Yang Luar Biasa)

Pernah menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia, dan merupakan warisan budaya dunia yang diakui oleh Unesco.  Itulah Borobudur, candi Budha terbesar di Indonesia. Lokasinya sendiri masuk wilayah Kota Magelang Jawa Tengah. Berdiri megah di atas sebuah bukit, dan memiliki lebih kurang 1460 relief dan 504 stupa dan memiliki bentuk punden berundak 9 tingkat dengan 1 stupa induk di bagian paling atas (berarti 10 tingkat dong).

Dari areal parkir ke areal candi, tergolong sangat jauh. Setelah membayar karcis tanda masuk, kita diwajibkan memakai kain batik sebelum masuk ke candi. Ga perlu bingung, karena di sana ada pos yang menyediakan kain batik yang nantinya akan kita kenakan tanpa dipungut biaya (gratis). Tapi nanti sesudah selesai harus dikembalikan lagi kepada petugas hehehehe.

Untuk lebih mengetahui secara detail mengenai Candi yang termasyur ini ada baiknya anda menyewa jasa guide yang ada di sana. Sang guide pun dengan senang hati membawa anda ke zaman doeloe sesuai dengan relief-relief yang ada di dinding-dinding candi secara berurutan.

Singkatnya Candi Borobudur yang dibangun oleh Samatungga sekitar tahun 750 – 842 M ini memiliki 3 bagian utama yakni Kamadhatu (bagian kaki candi yang menggambarkan bahwa dunia masih dikuasai oleh nafsu), Rupadhatu (lantai 3 s/d lantai 6) yang menggambarkan bahwa manusia sudah bisa terlepas dari nafsu tetapi  masih terikat oleh rupa/bentuk, dan Arupadhatu (lantai 7 s/d lantai 9) yang dindingnya tidak ber-relief yang berarti tidak berupa, serta bagian ter-atas yang melambangkan nirwana tempat sang Budha bersemayam.

Puas berkeliling candi, kita bisa melihat kawanan gajah yang ada di areal sekitar candi, naik “sepur kelinci”, atau naik andhong berkeliling kawasan candi. Jalan pulang pun kita akan melewati “pasar obat nyamuk” yang melingkar-lingkar penuh oleh pedagang menawarkan makanan dan oleh-oleh khas Borobudur. Ada beberapa cindera mata yang unik, yakni berupa wayang kulit atau wayang kulit.

Syala …la..la..la..la… Borobudur tercinta

 

Categories: Wisata | Tinggalkan komentar

Wisata Murah ke Paris…

Bingung memilih tempat liburan?

Cari yang murah tapi asiiik?

Ke Paris aja!

Paris adalah sebutan masyarakat Jogjakarta untuk Parang Tritis. Yah, meskipun Parang Tritis kita kenal sebagai obyek pariwisata pantai, tapi jangan salah ya, kita bisa mendapatkan sesuatu yang lain di sana. Pokoknya lain dari pada yang lain deh.

Pantai parang tritis merupakan pantai yang panjang dengan hamparan pasir yang luas. Di sini anda bisa sekedar berenang sembari bermain-main dengan ombak di tepi pantai, atau berjalan-jalan di sepanjang pantai sembari menikmati indahnya matahari terbit atau tenggelam (sun set atau sun rise).  Jika tidak ingin kecapek-an bisa mencoba naik andhong menyusuri pantai.

Dengan naik andhong, cobalah menyusuri pantai dari barat ke timur. Di bagian timur pantai akan and jumpai sebuah air terjun (air tawar) kecil yang menawan. “Air Terjun Endog” begitu namanya.

Nah, masih dekat-dekat dengan air terjun ini terdapat tebing-tebing yang menghijau, dengan batu-batu karang berukuran besar di tepian pantainya.

Bagi anda yang muda atau tua tapi berjiwa muda, dan menyukai tantangan, ga ada salahnya anda mencoba adu balap motor ATV di sepanjang pantai yang berpasir. Sensasinya luar biasa. Seperti Rally Dakkar di saja.

Tertarik pengen merasakan sensasinya seperti apa? Ke Paris aja ya!

Categories: Wisata | Tinggalkan komentar

Candi Penataran (masih di Blitar)

Jika sudah di Blitar, sempatkan pula mengunjungi Candi terbesar dan terluas di Jawa Timur ini. Yah, Candi Penataran. Candi yang terletak di Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar ini kebetulan searah dengan makam Bung Karno. Tak salah karena terletak di Desa Penataran itulah candi ini lebih populer dengan nama Candi Penataran ketimbang nama aslinya Candi Palah.

Pintu gerbang candi dijaga oleh 2 arca raksasa berwajah menyeramkan. Namun anda tidak perlu takut, karena walaupun sangat menyeramkan toh tidak bisa kemana-mana (namanya juga arca).

Berikutnya akan kita jumpai tanah lapang (seperti bekas sebuah bangunan) yang memiliki 4 umpak (berupa batu yang dipakai untuk alas tiang bangunan tempo doeloe).

Lanjut ke bangunan berikutnya, terdapat bangunan yang sangat unik. Bentuknya semacam panggung dari tanah yang tinggi dengan pondasi dari batu ber-relief. Tak salah jika selanjutnya bangunan ini disebut Bale Agung.

Setelah melewati Bale Agung, selanjutnya kita akan jumpai sebuah candi yang kecil, dan tinggi. Dari segi bentuk, candi ini sangat semprna. Memiliki kaki candi, badan candi dan kepala candi. Di bagian pintu (bagian atas ) tertuliskan sebuah angka tahun (mungkin tahun dibuatnya candi ini), sehingga candi ini disebut Candi Angka Tahun.

Bagus banget yah? Selain memiliki kesempurnaan (dari kaki candi sampai kepala candi tadi), Candi Angka Tahun juga memiliki ruangan di dalamnya. Meskipun tidak begitu luas, tapi cukup untuk meletakkan sesaji-sesaji dan dupa-dupa peribadatan pada masanya.

Selain itu masih ada bangunan indah dan unik lainnya, yakni Candi Naga. Tau dong kenapa di sebut candi naga? Bener banget. Candi ini disebut dengan Candi Naga, karena bangunan candi ini dikelilingi oleh ular naga. Eeh…jangan takut dulu. Ular naga yang mengelilingin bangunan candi ini hanya berupa relief saja kok.

Nah setelah melewati Candi Naga, baru deh kita sampai ke Candi Induk. Sesuai namanya, candi ini memiliki ukuran yang paling besar (jika dibandingkan dengan candi angka tahun dan candi naga). Memiliki 2 pintu masuk di bagian kiri dan kanan bangunan, dan masing-masing pintu dijaga oleh arca raksasa yang menyeramkan lengkap dengan senjata di tangannya.

Sampai diatas, masih ada lagi satu tangga menuju puncak teratas candi. Tangga ini berada ditengah-tengah bangunan candi. Di puncak candi sendiri berupa pelataran berbentuk persegi dengan lantai dari batu andesit. Dari sini kita bisa menikmati seluruh kompleks candi.

Itu tadi sekilas tentang Candi Penataran. Sebelum pulang, anda bisa membeli cindera mata yang banyak di jual oleh penduduk sekitar candi. Ada yang menurut saya paling unik yakni jaran kepang. Tau kan? Itu lho kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu.

 

Categories: Wisata | 1 Komentar

Makam Bung Karno

Blitar kota cilik sing kawentar” itulah sebait lagu Jawa tentang Blitar sebuah kota kecil yang terkenal di Jawa Timur. Adapun Blitar dikenal salah satunya karena di kota inilah terdapat sebuah makam pahlawan nasional sekaligus Bapak Proklamator dan Presiden Indonesia pertama Ir. Soekarno. Tepatnya di Kelurahan Bendogerit Kecamatan Sanan Wetan Kabupaten Blitar.

Bangunan Utama Cungkup Bung Karno

Sebelum memasuki bangunan utama (yang disebut Cungkup Makam Bung Karno), sepasang gapura kembar yang menyerupai candi-candi di Jawa Timur akan anda jumpai di sini. Gapura kokoh tersebut menghadap ke Selatan, dengan beberapa anak tangga di bagian depannya yang sekaligus menuju ke museum mini Soekarno.

Jika sudah sampai ke gapura ini, ada 2 pilihan. Langsung masuk dan berziarah ke makam Bung Karno atau ke museum mini Bung Karno terlebih dahulu. Jika anda memilih ke museum terlebih dahulu, maka anda akan melewati beberapa anak tangga dan pilar-pilar besar yang indah dengan kolam kecil di bagian tengahnya sebelum sampai ke museum. Sedangkan di bagian dinding sebelah timur terdapat relief perjuangan Bung Karno.

Bagitu tiba di museum, anda akan disambut patung Bapak Proklamator (Ir. Soekarno) dengan posisi duduk sambil membaca sebuah buku. Patung ini tepat berada di depan museum.

Museum mini ini banyak menyimpan kenangan tentang sosok Bung Karno, dari beliau kecil, masa perjuangan, hingga beliau wafat. Benda-benda seperti Jas, dan koper yang selalu menemani beliaupun ada. Bahkan replika teks proklamasi (baik tulisan tangan maupnun yang sudah diketik), dan bendera yang dijahit Ibu Fatmawatipun ada.

Bukan itu saja, museum ini juga menyimpan banyak sekali foto-foto mantan Presiden RI pertama tatkala menjabat sebagai presiden, koleksi filateli, dan beberapa buku tentang beliau. Di dalam museum juga terdapat patung burung garuda seperti lambang negara RI.

Puas belajar sejarah di museum, kita bisa langsung ke bangunan utama (Cungkup makam Bung karno). Setelah melewati gapura, di samping kiri akan kita dapati sebuah masjid kecil yang indah dan bersih. Masjid ini diberi nama Soekeni Sosrodihardjo yang merupakan nama ayah kandung Ir. Soekarno.

Sejenak kita bisa melakukan sholat atau hanya sekedar mengambil air wudhu sebelum berziarah. Berikutnya kita akan tiba di Cungkup Makam Bung Karno (Astono Mulyo) yang merupakan bangunan utama, yang berbentuk joglo (rumah tradisional Jawa). Dulunya bangunan ini ditutup rapat menggunakan kaca. Namun saat ini sudah tidak lagi. Jadi para peziarah bisa langsung duduk di dekat pusara Bung Karno sembari mendo’akan beliau atau sekedar tabur bunga. Makam Bung Karno sendiri di dampingi makam ayah dan ibu beliau ( Soekeni Sosrodihardjo dan Ida Aju Nyoman Rai). Di bagian atas pusara terdapat batu pualam hitam yang bertuliskan : “Di sini dimakamkan Bung Karno proklamator kemerdekaan dan Presiden Pertama Republik Indonesia penyambung lidah rakyat Indonesia

Keluar dari areal pemakaman, anda akan melewati pasar “obat nyamuk”. Saya sebut demikian karena kita harus berjalan melingkar (seperti obat nyamuk bakar) melewati ratusan pedagang souvenir dan oleh-oleh khas Blitar. Anda bisa mendapatkan barang-barang dengan harga murah jika anda pandai menawar.

 

Categories: Wisata | Tinggalkan komentar

Telaga Sarangan…

Telaga Sarangan merupakan danau alam yang terletak di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Jawa Timur. Meskipun berada di Jawa Timur, namun obyek wisata ini terbilang dekat dengan Grojogan Sewu (Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah). Bahkan sekarang sudah ada jalan tembus dari Grojogan Sewu melalui cemoro kandang dan cemoro sewu. Jalanan yang berliku dan berhawa sejuk serta hamparan kebun sayuran menjadi pemandangan yang sangat indah disepanjang perjalanan.

Telaga Sarangan memiliki luas lebih kurang 30 hektar dengan kedalaman mencapai 28 meter.  Sebagai tujuan pariwisata andalan Kabupaten Magetan, di sekitar Telaga Sarangan juga dilengkapi dengan hotel dan penginapan untuk pengunjung.  Di Sarangan, kita bisa bermain-main air di tepi telaga sembari menikmati keindahan telaga dengan latar belakang Gunung Lawu yang indah. Bagi yang suka berkuda, anda bisa berkeliling telaga dengan mengendarai kuda. Dengan jarak tempuh sekitar 3 – 4 km, anda cukup merogoh kocek Rp. 40.000,-

Bagi anda yang menyukai air, bisa saja mengelilingi telaga dengan menggunakan speed boat yang ada. Untuk 5 kali putaran dikenakan tarif yang sama dengan berkuda. Anda takut karena belum terbiasa berkuda? Jangan kuatir, kita akan mendapatkan pelajaran singkat tentang bagaimana cara mengendalikan kuda. Bagaimana caranya agar si kuda berbelok ke kiri, kanan, bagaimana agar si kuda berlari cepat, pelan-pelan dan bagaimana caranya agar si kuda berhenti.

Di tepian sepanjang telaga akan kita temui kedai-kedai penjual makanan. Dan salah satu kuliner yang perlu anda coba adalah sate kelinci. Dengan uang sebesar Rp. 10.000,- anda bisa menikmati kelezatan daging kelinci. Murah banget yah?

Nah, bagi kaum hawa yang hobi belanja, di sepanjang jalanan dari telaga sampai ke areal parkir banyak sekali penjual cindera mata dan sayuran khas pegunungan. Soal harga bisa di tawar seperti di pasar. Buah dan sayur dijamin masih segar-segar dan menggiurkan.

Penasaran seperti apa sih kesegaran sayuran dan buah-buahan di sana? Agendakan ke dalam liburan anda bersama keluarga ya!

Categories: Wisata | Tinggalkan komentar

Candi Surowono

Candi Syiwa ini berada di desa Canggu Pare Kediri Jawa Timur.  Meskipun sama-sama candi, tetapi Candi Surowono berbeda dengan Candi Prambanan atau Borobudur, baik dari segi keindahan maupun ukurannya. Candi Surowono ini berlokasi di pinggir jalan desa sehingga sangat mudah untuk dijangkau.

Bagian depan candiStruktur Candi Surowono terbuat dari batu andesit dengan denah bujur sangkar menghadap ke barat. Namun sayang saat ini bangunan candi hanya menyisakan bagian kaki candi yang memiliki ketinggian sekitar 3 M. Sedangkan bagian badan candi sudah tidak adalagi.

Meskipun demikian, candi ini tetap saja memiliki keunikan tersendiri. Karena masih menyisakan relief-relief yang jelas di bagian yang tersisa. Dari relief yang ada menggambarkan cerita arjuna wiwaha, bubhuksah, gagang aking, dan sri tanjung. Keunikan lainnya terdapat pada keempat sudut, karena terdapat relief raksasa gana sedang berjongkok dengan tangan menyunggi ke atas.

Sementara tak jauh dari candi terdapat sisa-sisa atau puing-puing badan candi yang tersusun berjajar, tepatnya di sebelah selatan candi. Puing-puing yang berupa bongkahan batu andesit tersebut juga menjadi bagian dari keberadaan candi Surowono itu sendiri.

Di areal candi juga dilengkapi dengan pos lengkap dengan petugas jaganya. Untuk masuk ke areal candi tidak dikenakan tarif khusus, tetapi sukarela. Tentu saja retribusi tersebut sangat berguna untuk menjaga kelestarian candi tersebut.

Categories: Wisata | Tinggalkan komentar

Misteri Anak Gunung Kelud

Gunung Kelud yang berada di perbatasan Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Blitar Jawa Timur ini memang memiliki keindahan sekaligus keunikan tersendiri. Bagaimana tidak, kawah yang biasanya berisi air kawah tiba-tiba saja berubah menjadi batu dan pasir hitam. Inilah yang selanjutnya disebut anak Gunung Kelud.

Anak Gunung Kelud

Untuk melihat keindahan dan keunikan anak gunung kelud tersebut, terlebih dahulu kita harus melewati sebuah terowongan sepanjang lebih kurang 110 m. Konon terowongan ini dibangun sejak zaman penjajahan Belanda, tapi sudah mengalami berbagai renovasi.

Tak jauh dari ujung terowongan inilah kita bisa menyaksikan langsung anak Gunung Kelud yang unik tersebut. Dari sini juga terdapat tangga turun menuju dasar anak gunung. Dulunya tangga ini dipakai untuk menuju danau kawah gunung Kelud.

Jika belum puas, bisa juga kita melihat anak Gunung Kelud dari puncak Gunung Kelud itu sendiri. Gunung Kelud memang memiliki beberapa puncak, seperti puncak sumbing, puncak gajah mungkur, dan pringgondani.

Puncak sumbing berdiri terjal dan sangat cocok untuk panjat tebing, sedangkan puncak gajah mungkur adalah puncak yang banyak didaki pengunjung, karena untuk menuju puncak gajah mungkur pengunjung bisa menaiki ratusan anak tangga yang sudah tersedia.

Di atas puncak gajah mungkur juga terdapat sebuah gardu pandang yang bisa kita manfaatkan untuk beristirahat sembari menikmati keindahan Gunung Kelud beserta anaknya.

Puas menikmati keindahan Gunung dan anaknya, kita bisa menuju sumber air panas Bladag. Untuk menuju ke sana, kita harus menuruni ratusan anak tangga dengan pemandangan hijau di kiri kanannya. Konon air panas ini muncul setelah munculnya anak gunung kelud.

Sangat indah bukan. Jika ada waktu, sempatkan deh mampir dan menyaksikan keindahan Gunung Kelud dengan semua fenomenanya!

Categories: Wisata | Tag: | Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.